Yogyakarta, jam satu pagi dini hari.
Nggak bisa tidur karena perut bloating. Begah sekali rasanyaa huhuu. Penyebab yang aku yakini betul adalah, karena sehabis makan malam tadi, cheating makan roti canai satu porsi. Oh d*mn, you carbs! 😡
Kebetulan suami belum tidur, jadi aku minta temenin ke dapur buat minum air hangat untuk bantu “ngeluarin” gas #lol, nonton tv bentar buat nambah kantuk sekalian ngetik tulisan ini hihi.
Anyway, sebulanan ini aku ngelakuin diet Keto. Alasannya?
Pertama sudah lelah dengan perut yang gampang gassy ini :’). Baca-baca dan ngelakuin research (baca: googling), penyebab perut gassy itu salah satunya karena kebanyakan asupan karbohidrat. Dari awal nikah aku suka ngeluh sama suami “kayaknya aku nggak bisa makan nasi deh, bloated terus” yang tentu saja dijadiin bahan becandaan oleh suami katanya aku bukan orang Indonesia. Hih! Tapi bener deh, tiap makan karbohidrat sekitar satu kepal tangan pasti selalu bloated! Ada yang sama?
Kedua, tentu saja mau ningkatin kualitas hidup. Dari hasil memperkaya ilmu dengan banyak baca perjalanan orang-orang yang ngelakuin diet Keto, nonton beberapa ahli gizi luar di Youtube, baca hasil penelitian, artikel, dan lain-lain, semakin bulat tekad untuk implementasiin gaya hidup ini sehari-hari. Tentu saja aku juga udah baca banyak pro-kontra dari Keto. Hasilnya malah semakin yakin mau coba gaya hidup less carbs ini selama beberapa bulan. Kalau cocok, goal-nya sih untuk seumur hidup. Ah yes, less carbs bukan berarti no carbs.
Sebulanan ini nggak pernah ngalamin yang namanya perut gassy/bloated sampai malam ini. Kayaknya emang ngaruh deh konsumsi carbs dengan perut yang gampang bloated ini. So yeah, I blame you, roti canai! :'<
Well, udah mau jam setengah dua pagi. Saatnya balik tidur. Perut juga udah nggak terlalu gassy.
Sekian ke-random-an tulisan dini hari ini yang nggak tahu faedahnya apa :’)
Tabik,
Mutia.
Mutia 