[Thoughts] Hei Mutia, Ada Apa Dengan Instagram-mu?

Have you ever had the feeling that opening Instagram is like going on autopilot?

It is like, do you open Instagram if you have even a minute of free time? Because I do.

While I was cooking and waiting a few minutes for the meals to cook, I opened Instagram.

While I had to wait for my laundry to be done, I opened Instagram.

While I was waiting in line to see an esthetician for treatment, I opened Instagram.

While I was waiting to board in an airport lounge, I opened Instagram.

I easily got distracted.

I thought it wasn’t healthy anymore.

Baca juga:

[Thoughts] Instagram Is Not Toxic, You Are

I am not saying you become toxic seeing somebody’s updates, as I said in that post above.

It’s more like the total time you spent on Instagram in a week turned out to be a lot. A LOT!

_____

Pagi hari di bulan Mei tahun 2022 lalu, handphone saya mengirimkan screen time notification yang pop-up setiap awal minggu. Biasanya saya swipe left untuk mengabaikan tampilan tersebut, tapi kali itu saya buka.

Betapa kagetnya saya mengetahui total waktu yang saya habiskan dalam satu minggu untuk membuka Instagram adalah sekitar 12 jam. Berarti kalau dihitung per hari, rata-rata saya habiskan untuk scrolling tanpa tujuan sekitar 1 jam 42 menit.

Otak saya langsung memproses, saya bisa gunakan 12 jam tersebut untuk sesuatu yang lebih “menghasilkan”. Di bulan itu juga kebetulan saya sedang mengikuti intensive course dengan load tugas yang lumayan banyak. Saya ngerasa, 12 jam bisa saya pakai untuk belajar dan latihan soal.

Nggak mikir lama, menit itu juga saya putuskan untuk sementara menonaktifkan Instagram. Meskipun setelah setahun berlalu, belum ada niat untuk mengaktifkannya kembali.

_____

Instagram is an enjoyable experience since you “can” travel the world simply by scrolling through your friends’ updates. However, in this current situation, I cannot allow it to take over my precious time.

Pesan dari Up movie

Seperti postingan yang pernah saya tulis, adalah kita yang mengontrol diri kita sendiri.

Baca juga:

[Thoughts] Dikotomi Kendali, Ajaran Hidup yang Saya Terapkan Sejak 2018

Tabik,

Leave a comment